Islam Mosque 2 YAYASAN KOTA AYAT: "Saya Sudah Hapal 1 Juzz"
"Barangsiapa mengambil anak yatim dari kalangan Muslimin, dan memberinya makan dan minum, Allah akan memasukkannya ke surga, kecuali bila ia berbuat dosa besar yang tidak terapuni.( HR. Turmudzi)

Rabu, 29 Februari 2012

"Saya Sudah Hapal 1 Juzz"


Wajah Eneng (14) tampak cerah. Santri Pondok Pesantren Ulumul Qur’an, Parung, Bogor, itu tak mampu menyembunyikan kegembiraannya. Hari itu, setelah dua bulan ia belajar di tempat baru, ia tampak terharu saat Ustadz Danu Kurnia, Ketua KOTA AYAT, bersama istri berkunjung untuk melihat perkembangan pendidikannya. “Alhamdulillah, saya sudah hafal satu juz,” tutur Eneng senang.

Menurut Ustadz Kurnia, saat pertama kali masuk di pondok tahfidz itu, KOTA AYAT membayarkan Rp 950 ribu untuk uang muka pendidikan Eneng. Dana yang mungkin cukup banyak, tapi tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan uang masuk untuk sekolah TK atau SDIT bonafid yang mencapai puluhan juta. Terlebih, setelah itu, santri dibebaskan dari uang makan dan semua biaya yang terkait dengan tinggal di pondok. “Untuk pegangan Si Eneng, tiap bulan kita kirimkan Rp 100 ribu,” imbuh Ustadz Kurnia.

Eneng berasal dari Naringgul, Cianjur. Setelah ditinggalkan ibunya, ia dibesarkan ayahnya yang hidup dalam keterbatasan. Ia sempat dititipkan sang ayah di rumah neneknya, sebelum kemudian sempat belajar di Madrasah Diniyah Al-Husna, Kampung Baru, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Di tempat barunya, Eneng lebih terpanggil untuk belajar ilmu agama. ”Saya juga belajar qoriah dan ketrampilan pidato.”

Di tempat terpisah, Damar, siswa kelas 1 SMPN 258 Jakarta, juga tampak bergembira. Damar, anak bungsu dari tiga bersaudara, ditinggal sang ayah ketika masih berusia dua tahun. Namun ibunya tetap berusaha keras agar ia bisa terus mengenyam pendidikan. Saat KOTA AYAT membuka kerjasama dengan Bimbingan Belajar LP3I, Damar salah satu siswa yang beruntung mendapat kesempatan belajar di lembaga Bimbingan Belajar itu. ”Nilai matematika saya masih di bawah rata-rata. Saya ingin belajar lebih giat lagi ,” tekadnya.

Eneng dan Damar adalah dua dari sekitar 80 anak asuh yang sekarang disantuni KOTA AYAT. Kebanyakan dari mereka adalah anak yatim atau terlantar yang masih tinggal bersama di rumah orang tua masing-masing. Untuk yang masih tinggal bersama orang tua ini, diberikan santunan pendidikan sebesar Rp 50 ribu sebulannya. Meskipun nilainya tidak seberapa, tapi inilah wujud konkrit yang digalang KOTA AYAT untuk menemani dan mengantarkan anak yatim dan terlantar menggapai impiannya.